Translate Bahasa Sunda ke Arab Pegon Online

Masukkan text yang ingin di translate, lalu tekan tombol di atas

Fitur ini masih dalam tahap pengembangan.

Jika anda menemukan kesalahan translate, mohon dilaporkan di grup telegram. Link di bawah.

Input
Output

Apa itu arab pegon?

Arab Pegon adalah salah satu bentuk penulisan aksara Arab yang digunakan oleh masyarakat Sunda. Abjad Pegon merupakan sistem penulisan aksara Arab yang disesuaikan dengan bunyi bahasa Sunda.

Penggunaan Arab Pegon sudah dikenal sejak abad ke-15 dan menjadi salah satu alat untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia. Nama Pegon sendiri berasal dari kata "pego" atau "tulis" dalam bahasa Sunda.


Abjad Pegon terdiri dari 20 huruf aksara Sunda sperti ha, na ca, ra ka, dan beberapa huruf vokal. Huruf-huruf tersebut disusun dalam rangkaian yang membentuk kata-kata dalam bahasa Sunda.

Berikut contoh huruf aksara Sunda dalam arab pegon:

KeyValue
0۰
1١
2٢
3٣
4٤
5٥
6٦
7۷
8۸
9۹
aء
bب
cچ
dد
eو
fف
gكٜ
hه
iإ
jج
kك
lل
mم
nن
oو
pڤ
qق
rر
sس
tت
uو
vف
wو
xق
yي
zز

Metode penulisan ini kami ambil dari buku disini

Pda pembuatan aplikasi ini saya sedikit kesulitan mengenai menentukan hufur vokal ke dalam bahasa kawa.

Arab Pegon banyak digunakan dalam penulisan kitab-kitab agama Islam, seperti Al-Quran, Hadis, dan kitab-kitab lainnya. Selain itu, Arab Pegon juga digunakan dalam seni tradisional Sunda, seperti wayang kulit dan gamelan.


Namun, penggunaan Arab Pegon semakin berkurang seiring dengan berkembangnya teknologi dan penggunaan aksara Latin sebagai bahasa resmi Indonesia. Meskipun begitu, Arab Pegon tetap menjadi warisan budaya yang penting bagi masyarakat Sunda dan Indonesia.


Dalam upaya melestarikan penggunaan Arab Pegon, beberapa lembaga dan organisasi sudah melakukan langkah-langkah seperti pelatihan penulisan Arab Pegon dan pengembangan aplikasi digital yang memudahkan penggunaan Arab Pegon.


Dengan demikian, Arab Pegon tidak hanya menjadi alat untuk menyebarkan agama Islam, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Sunda dan Indonesia. Kita perlu menjaga dan melestarikan warisan budaya ini agar tetap hidup dan berkembang di masa depan.

HomeLog